Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Pahami Konsep dan Definisi dari Dividen, Serta Penerapannya Dalam Investasi Saham

 


1. Konsep Dividen:

           Dividen adalah pembagian sebagian dari laba bersih perusahaan kepada para pemegang saham. Dalam konteks saham, dividen umumnya dinyatakan sebagai persentase tertentu dari nilai nominal saham atau dalam bentuk nilai tetap per saham. Dividen merupakan bagi hasil atas keuntungan bersih yang diperoleh perusahaan. Proporsi pembagian dividen disesuaikan dengan jumlah saham yang dipegang oleh investor. Misalkan: Pak Bambang adalah investor yang memegang saham dengan kode emiten ABCD, emiten ABCD tersebut akan membagikan dividen pada tahun 2022 sebesar Rp. 100. Pak Bambang memegang sebanyak 12000 lembar saham atau sekitar 120 lot, maka dividen tunai yang akan dibagikan perusahaan ABCD kepada pak bambang adalah sebesar 12000 x Rp. 100 = Rp. 1200.000.


Rumus Penghitungan Dividen yang akan didapat adalah sebagai berikut:

      Dividen yang akan diterima = Jumlah Saham Beredar x Dividen Perlembar Saham

Sedangkan nilai dividen perlembar dapat dihitung dengan cara berikut:

Dividen Perlembar Saham = Rasio Pembayaran Dividen x Laba Bersih Perlembar Saham


2. Tujuan Pembayaran Dividen Saham:

A. Kompensasi Pemegang Saham: 

           Dividen saham memberikan investor suatu bentuk pembelian atas kepemilikan mereka dalam suatu perusahaan. Tentunya ketika sobat investor melakukan investasi tujuan adalah mendapatkan keuntungan, sedangkan fakta di lapangan menunjukkan bahwa harga saham naik dan turun sehingga capital gain  tidak terlalu bisa diharapkan dalam jangka pendek ( < 3 Tahun), untuk mengatasi permasalahan tersebut dan untuk memberikan suatu bukti bahwa uang dari investor telah dikelola dengan baik oleh manajemen perusahaan maka dividen penting untuk diumumkan. Semakin rutin dividen diumumkan menandakan semakin baik manajemen dalam mengelola uang investor. 

            Seringkali spekulator meremehkan terkait dengan pembagian dividen, padahal tujuan utama dari suatu investasi adalah mendapatkan hasil dari uang yang kita investasikan. Seringkali spekulator membeli saham hanya berharap dari capital gain atau pertumbuhan dari harga saham. Pertumbuhan harga saham bagi seorang investor merupakan hal yang pasti jika investasi di emiten saham yang tepat (memiliki fundamental yang baik) dalam jangka panjang. Dalam jangka pendek, jaminan terhadap pemegang saham adalah dividen. Meskipun dividen yang dibagikan hanya sebesar 4% dari dana yang kami investasikan, jika kami memasukkan uang kami untuk investasi di saham tersebut ditawarkan Rp. xxx.xxx dalam waktu 5 Tahun, maka uang tersebut akan tumbuh sebesar 21,4% tanpa harus ngapa-ngapain. 

Contoh kasus:
                  Bu Mira berinvestasi di emiten EFGH dengan nominal Rp. 100.000.000 ditahun 2020. Perusahaan EFGH tersebut merupakan saham blue chip yang rutin membagikan dividen, dengan nilai dividen yield (Harga Real/Nilai Dividen)  rata-rata sebesar 4% setiap tahun. Maka uang Bu Mira ditahun 2025 akan bertumbuh menjadi Rp. 121.400.000. 

B. Investasi Kembali: 

              Dividen saham dapat memberikan pemegang saham kesempatan untuk mendapatkan kembali saham yang diterima ke perusahaan lain ataupun dinikmati untuk kebutuhan sehari-hari. Dengan diumumkannya dividen, memberikan kesempatan kepada investor untuk melakukan diversifikasi portofolio, atau untuk memecah prortofolio investasi. Dengan uang hasil dividen yang didapat maka investor cerdas bisa melakukan eksperimen ataupun berinvestasi di emiten lain yang memiliki potensi keuntungan lebih besar, meskipun memiliki risiko yang lebih besar juga karena misalkanpun merugi maka kerugian tersebut hanya berasal dari dividen saham, bukan dari penghasilan pekerjaan investor.

Contoh kasus:
Pak ahmad berinvestasi di saham PT. Sukamaju (nama fiktif). Pada tahun 2022 PT. Sukamaju membagikan dividen sebesar Rp 500 perlembar saham. Jumlah saham yang dimiliki oleh pak ahmad adalah 100 lot atau 10.000 lembar saham, maka uang dari dividen yang didapatkan oleh Pak Ahmad adalah sebesar Rp. 5.000.000. Dari uang hasil dividen tersebut pak ahmad dapat:
           1. Membelanjakan untuk kebutuhan sehari-hari
           2. Membeli lebih banyak lagi saham PT. Sukamaju
           3. Membeli saham yang berpotensi turn over (mengandung spekulasi tapi tidak masalah karena                   dari uang dividen)

3. Proses Pembayaran Dividen Saham:

Sumber: RTI Bussines Android
a. Pengumuman: 

              Setelah dilakukannya Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) antara pemegang saham dengan direksi perusahaan, jika disetujui untuk dilakukan pembagian dividen maka dewan direksi perusahaan mengumumkan terkait pembagian dividen saham baik jumlah maupun jadwal pembagian dividen. Dividen diumumkan menjadi dua jenis, yaitu dividen interim (sementara) dan dividen final. Sesuai dengan definisinya, dividen interim (sementara) dibagikan ketika masih dalam periode tahun berjalan, contohnya PT. Sukabara (nama fiktif perusahaan tambang batubara) memperoleh kinerja yang sangat memuaskan pada tahun 2022 karena harga komoditas batu bara meningkat drastis. Dari hasil kinerja tersebut, maka pada Bulan Oktober 2022 PT. Sukabara membagikan dividen interim sebesar Rp.500 perlembar saham dan membagikan dividen lagi pada Bulan April 2024 Sebesar Rp.2500. Maka dividen final dari PT.Sukabara tersebut adalah sebesar Rp.500 + Rp.2500 = Rp.3000.

b. Tanggal Rekam (cum date): 

            Pemegang saham yang akan memperoleh dividen harus tercatat sebagai pemegang saham pada tanggal rekam agar bisa mendapatkan dividen. Contoh: pada gambar RTI Bussiness di atas, emitan BYAN akan membagikan dividen sebesar 0,15 USD per lembar saham, dengan tanggal cum date adalah 15 Desember 2023. Maka jika saya membeli saham tersebut sebelum tanggal 15 Desember 2023 jam 16.00 WIB saya berhak mendapatkan dividen sebesar 0,15 USD per lembar saham. Namun, jika saya membeli saham BYAN pada tanggal 16 Desember 2023 maka saya tidak berhak mendapatkan dividen perlembar saham BYAN. Dengan kata lain, Tanggal Rekam atau Cum Date tersebut adalah batas terakhir pembelian saham untuk mendapatkan hak menerima dividen.

c. Tanggal Ex-Dividend: 

Setelah tanggal ex-dividend, pembeli saham tidak lagi berhak atas dividen yang akan dibagikan.

d. Pembayaran Dividen (Payment Date): 

Pembayaran dividen adalah hari yang ditunggu-tungggu oleh kawan-kawan investor. Pada hari tersebut investor akan diberikan uang dengan cara ditransfer secara langsung ke rekening dana nasabah (RDN) masing-masing investor sesuai dengan nominal perlembar saham dan jumlah lembar saham yang dimiliki oleh kawan investor. Sebagai contohnya adalah pada gambar RTI di atas BYAN membagikan dividen sebanyak $ 0,15 perlembar saham, maka jika saya memiliki 100 lot maka uang tunai yang akan ditransferkan ke RDN saya adalah sebanyak $0,15 x 100 x 100 = $1500

4. Keuntungan dan Risiko Dividen Saham:

a. Keuntungan:

        Memberikan fleksibilitas bagi pemegang saham untuk memilih antara mendapatkan pendapatan tunai atau menambah kepemilikan saham. Selain itu dividen jelas memberikan keuntungan sebesar yield yang diterima oleh masing-masing investor;

        Mendorong investasi jangka panjang dengan memberikan opsi untuk menginvestasikan kembali uang yang didapatkan dari dividen dengan cara membeli saham lebih banyak.

b. Risiko:

        Seringkali setelah cum date, harga saham akan jatuh sebesar persentase dividen yang dibagikan, sehingga jika kawan-kawan investor membeli atau berinvestasi saham pada hari cum date, maka akan berpotensi mengalami floating loss atau rugi yang belum terealisasi.

c. Solusi atas Risiko

        Investor membeli atau berinvestasi saham pada jauh - jauh hari sebelum pengumuman dividen, atau jika membeli saham pada saat cum date maka hold saham tersebut sampai harganya naik.

5. Pengaruh Dividen Saham pada Harga Saham:

a. Efek Positif:

           Emiten saham yang sering membagikan dividen tentunya akan dipercaya oleh investor akan kinerjanya. Sehingga, dalam jangka panjang perusahaan yang rutin membagikan dividen akan terus menguntungkan (karena nilai dividen yang dibagikan), dan tentunya capital gain kemungkinan besar akan meningkat secara signifikan.

b. Efek Negatif: 

             Jika dividen saham dilihat sebagai indikator ketidakpastian atau kesulitan finansial perusahaan, hal ini dapat berdampak negatif. Maksudnya adalah jika suatu saham yang biasanya rutin membagikan dividen, tiba-tiba tidak membagikan dividen maka kemungkinan besar harga saham akan jatuh bebas. Contoh dari saham tersebut adalah emiten Perusahaan Gas Negara (PGAS). PGAS pada tahun 2020 tidak membagikan dividen padahal tahun tahun sebelumnya selalu rutin membagikan dividen, akibatnya adalah harga saham PGAS jatuh dari Rp. 2.200 menjadi Rp. 615 seperti yang ditunjukkan pada chart berikut:



Kesimpulan:

Dividen adalah cara bagi perusahaan untuk membagi keuntungan dengan pemegang sahamnya dengan cara mengeluarkan uang tunai. Dilain sisi, dividen memiliki potensi keuntungan dan risiko, keputusan untuk membayar dividen saham seringkali dipengaruhi oleh tujuan perusahaan dan kondisi keuangan. Bagi pemegang saham, dividen saham memberikan opsi untuk mendapatkan keuntungan langsung atau menambah kepemilikan saham dalam perusahaan.


Posting Komentar untuk "Pahami Konsep dan Definisi dari Dividen, Serta Penerapannya Dalam Investasi Saham"