4 Kriteria Pemilihan Saham Untuk Enterprising Investor Ringkasan Bab 15 Buku The Intelligent Investor
Pendahuluan
Bab 15 buku The Intelligent Investor karya Benjamin Graham berjudul Stock Selection for the Enterprising Investor. Dalam bab ini, Graham menjelaskan strategi untuk memilih saham yang cocok bagi investor aktif atau enterprising investor, yang bersedia meluangkan waktu dan usaha untuk mendapatkan keuntungan lebih besar dibandingkan investor pasif. Artikel ini merangkum poin-poin utama bab tersebut, menggunakan bahasa yang mudah dipahami untuk membantu Anda memahami cara memilih saham secara efektif.
Apa Itu Enterprising Investor?
Investor enterprising berbeda dari investor defensif. Mereka:
- Aktif mencari peluang investasi.
- Menggunakan strategi yang lebih kompleks untuk mendapatkan keuntungan lebih besar.
- Siap mengambil risiko lebih besar dibanding investor pasif.
Namun, Graham menekankan bahwa enterprising investor harus tetap berpegang pada prinsip keamanan dan analisis fundamental yang mendalam.
Kriteria Pemilihan Saham untuk Enterprising Investor
1. Perusahaan yang Kurang Populer atau Underpriced
Graham menyarankan untuk mencari saham dari perusahaan yang kurang dikenal tetapi memiliki fundamental yang kuat.
- Hindari saham populer yang biasanya sudah dihargai terlalu tinggi.
- Fokus pada bargain issues atau saham yang harganya jauh di bawah nilai intrinsiknya.
2. Pertumbuhan Pendapatan yang Stabil
Pilih perusahaan yang memiliki pertumbuhan pendapatan konsisten selama 5–10 tahun terakhir.
- Hindari perusahaan dengan pertumbuhan yang fluktuatif atau tidak stabil.
- Contoh: Industri seperti barang konsumen (FMCG) atau utilitas sering memenuhi kriteria ini.
3. Rasio Keuangan yang Sehat
Beberapa rasio yang perlu diperhatikan:
- PER (Price to Earnings Ratio): Pilih saham dengan PER rendah dibandingkan rata-rata industri.
- DER (Debt to Equity Ratio): Pilih perusahaan dengan utang yang terkendali, idealnya DER < 1.
- PBV (Price to Book Value): Cari saham dengan PBV di bawah nilai bukunya.
4. Dividen yang Konsisten
Pilih perusahaan yang secara konsisten membagikan dividen kepada pemegang saham.
- Dividen mencerminkan komitmen perusahaan kepada investor.
- Hindari perusahaan yang tidak memiliki riwayat pembayaran dividen, kecuali dalam situasi khusus seperti fase awal pertumbuhan.
Strategi Tambahan untuk Enterprising Investor
Diversifikasi dengan Selektif
- Jangan menaruh semua modal pada satu sektor atau perusahaan.
- Pilih setidaknya 10–30 saham di berbagai sektor untuk mengurangi risiko.
Pantau Perubahan Pasar
- Perusahaan yang undervalued bisa berubah menjadi overvalued.
- Rajin memantau kondisi pasar dan melakukan rebalancing portofolio jika diperlukan.
Hindari Spekulasi
- Graham mengingatkan bahwa investasi berbeda dari spekulasi.
- Fokus pada analisis data dan keputusan berbasis fakta, bukan rumor atau prediksi pasar.
Contoh Kasus di Indonesia
Studi Kasus: Saham Undervalued
- PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO):Tahun lalu, harga saham ADRO sempat berada di bawah nilai intrinsiknya meski fundamentalnya kuat, terutama dengan harga batu bara yang tinggi.
- PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI):Pada beberapa periode, saham BBRI sempat undervalued meskipun memiliki kinerja yang stabil.
Menggunakan PER dan PBV di Pasar Indonesia
- Saham dengan PER di bawah rata-rata sektor sering kali menarik bagi enterprising investor, seperti saham-saham di sektor konstruksi atau agrikultur saat sentimen pasar sedang lemah.
Kesimpulan
Bab 15 buku The Intelligent Investor memberikan panduan praktis bagi investor aktif untuk memilih saham dengan bijak. Prinsip-prinsip yang disampaikan Graham, seperti mencari perusahaan undervalued, memastikan pertumbuhan pendapatan yang stabil, dan memeriksa rasio keuangan, tetap relevan untuk pasar saham modern, termasuk di Indonesia.
Memahami strategi ini tidak hanya membantu Anda menjadi enterprising investor yang sukses tetapi juga melindungi investasi Anda dari risiko spekulasi.
Bab Sebelumnya
Posting Komentar untuk "4 Kriteria Pemilihan Saham Untuk Enterprising Investor Ringkasan Bab 15 Buku The Intelligent Investor"